بسم الله الرحمن الرحيم
Hormon (ορμόνη) berasal dari kata homaein yang berarti menggiatkan atau memacu. Hormon dibentuk pada suatu kelenjar, akan tetapi menuaikan fungsinya ditempat lain. Umumnya, hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan masuk kedalam sistem peredaran darah. hormon merupakan senyawan protein atau senyawa steroid. Di dalam tubuh hormon berperan dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan, reproduksi, keseimbangan internal, reaksi terhadap stres, serta tingkah laku. Hormon dikeluarkan sebagai respons atas ransangan saraf secara langsung kepada kelenjar yang cocok. Macam-macam kelenjar endokrin pada manusia antara lain hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, prankeas, adrenal, ovarium dan testis.
Kelenjar-kelenjar Hormon pada manusia
1. Kelenjar Pituitaria (Hipofisis) berasal dari kata hypo (dibawah), dan physis (pertumbuhan),
beratnya sekitar 0.5 gram, dan dimensi normalnya pada manusia sekitar
10 x 13 x 6 mm. Kelenjar ini berada di rongga tulang sphenoid (sella turcica). Selama embriogenesis, hipofisis berkembang sebagian dari ectoderm oral dan sebagian lagi dari jaringan saraf. Komponen neural muncul sebagai sebuah evaginasi dari dasar diencephalon dan tumbuh ke arah caudal sebagai batang tanpa melepaskan diri dari otak.
Karena berasal dari dua sumber, hipofisis sebenarnya terdiri dari dua
kelenjar yang bersatu secara anatomis tapi mempunyai fungsi yang
berbeda:
- neurohipofisis (bahasa Inggris: posterior pituitary, neurohypophysis, neural pituitary) yang berkembang dari jaringan saraf, terdiri dari bagian yang besar, pars nervosa, dan yang lebih kecil infundibulum. Infundibulum terdiri atas stem dan eminentia mediana.
- Neurohifisis merupakan perpanjangan dari hipotalamus yang terbentuk dari sekelompok akson dari hypothalamic neurosecretory neurons yang berselingan dengan sel glial.
- adenohipofisis (bahasa Inggris: anterior pituitary, adenohypophysis, glandular pituitary) merupakan bagian dari hipofisis yang muncul dari oral ectoderm dan terdiri dari tiga bagian: pars distalis, atau lobus anterior; bagian cranial, pars tuberalis, yang mengelilingi infundibulum; serta pars intermedia.Dari studi mikroskopik terhadap adehipofisis, ditemukan tiga jenis sel yaitu asidofil, basofil dan kromofob.
2. Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar ini dapat ditemui di bagian depan leher, sedikit di bawah laring. Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon lainnya.
Kelenjar tiroid dapat distimulasi dan menjadi lebih besar oleh epoprostenol.
Tiroid mengeluarkan tiga hormon penting, yaitu:
- Triodotironin
- Tiroksin
- Kalsitonin
Triodotironin dan Tiroksin mengatur laju metabolisme dengan cara
mengalir bersama darah dan memicu sel untuk mengubah lebih banyak glukosa.Jika Tiroid mengeluarkan terlalu sedikit Triodotironin dan Tiroksin,
maka tubuh akan merasa kedinginan, letih, kulit mengering dan berat
badan bertambah. Sebaliknya jika terlalu banyak, tubuh akan berkeringat,
merasa gelisah, tidak bisa diam dan berat badan akan berkurang.
3. Kelenjar paratiroid adalah sebuah kelenjar endokrin di leher yang memproduksi hormon paratiroid. Manusia biasanya mempunyai empat kelenjar paratiroid, yang biasanya terdapat di bagian belakang daripada kelenjar tiroid, atau, di kasus yang langka, didalam kelenjar tiroid itu sendiri atau di dada. Kelenjar paratiroid mengontrol jumlah kalsium di darah dan di dalam tulang.
4. Timus (thymus) dalam bahasa Yunani: θυμός, (tumos) berarti hati, jiwa, keinginan, kehidupan. adalah sebuah kelenjar yang terletak di depan dada, yang mencapai berat maksimalnya saat manusia memasuki masa pubertas. Hingga saat ini, fungsi kelenjar diketahui hanya sebagai tempat produksi sel T yang dibutuhkan di dalam sistem kekebalan tiruan. Sejak diketemukan oleh Galenus
pada sekitar tahun 130-200, belum banyak yang dapat diteliti dari
kelenjar ini, setelah hampir 2000 tahun perjalanan sejarah kedokteran. Diperkirakan timus merupakan proyeksi interaksi antara hormon, neuropeptida dan sistem kekebalan, yang dipelajari pada studi neuroimunoendokrinologi, yang memengaruhi aktivitas organ limfoid dan sel sepanjang lintasan endokrin, autokrin dan parakrin.
5. Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti:
- insulin yang dihasilkan sel beta
- GHS yang dihasilkan sel epsilon.
- GHIH yang dihasilkan sel delta
Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari). Beberapa fungsi dari pankreas adalah :
- Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glucogen, yang menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.
- Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga merangsang hati untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam sel-selnya.
6. Adrenal terletak sejajar dengan tulang punggung thorax ke-12 dan mendapatkan suplai darah dari arteri adrenalis. Tiap kelenjar berbobot sekitar 4 gram.
Secara histologis,
terbagi atas dua bagian yaitu medula dan korteks. Bagian korteks
berbobot sekitar 90% massa kelenjar, pada orang dewasa bagian ini
diklasifikasi lebih lanjut menjadi tiga lapisan zona: zona glomerulosa,
zona fasikulata dan zona retikularis. Tiap zona menghasilkan hormon steroid masing-masing :
- Zona glomerulosa
- kolesterol → pregnenolon → progesteron → 11-deoksikortikosteron → CORT → aldosteron
- Zona fasikulata
- kolesterol → pregnenolon → 17-OH pregnenolon → 17-OH progesteron → 11-deoksikortisol → kortisol
- kolesterol → pregnenolon → progesteron → 11-deoksikortikosteron → CORT
- Zona retikularis
- kolesterol → pregnenolon → 17-OH pregnenolon → DHEA → androstenedion
- kolesterol → pregnenolon → 17-OH pregnenolon → DHEA → DHEA-S
Zona yang keempat disebut zona fetal yang terdapat hanya sepanjang masa tumbuh kembang. Oleh karena enzim 17α-hydroxylase (CYP 17) tidak terdapat pada lapisan korteks terluar, hormon kortisol dan androgen tidak dapat disintesis pada bagian korteks. Steroid dan produk sampingan lain seperti lipid hidroperoksida
dilepaskan ke dalam sirkulasi adrenal melalui pembuluh darah dan
menghambat beberapa enzim penting sehingga, misalnya hormon aldosteron
tidak dapat disintesis pada zona di bawah zona glomerulosa, dan 17-OH
progesteron tidak dapat dikonversi menjadi kortisol pada zona
retikularis, namun dibutuhkan untuk membentuk formasi androgen.
Bagian dalam kelenjar disebut medula mengandung sel kromafin yang merupakan sumber penghasil hormon jenis katekolamin yaitu hormon adrenalin dan norepinefrin, dengan jenjang reaksi yang distimulasi kelenjar hipotalamus sbb:
- tirosina → DOPA → dopamina → norepinefrin → adrenalin
Hormon kortisol dari zona fasikulata yang menjadi medulla akan menstimulasi sintesis enzim phenylethanolamine-N-methyltransferase yang mempercepat konversi norepinefrin menjadi adrenalin.
7.Ovarium atau indung telur adalah kelenjar kelamin yang dibawa oleh hewan betina. Vertebrata, termasuk manusia, memiliki dua ovarium yang berfungsi memproduksi sel telur dan mengeluarkan hormon. Sebagian besar burung hanya memiliki satu ovarium yang dapat berfungsi dengan baik, dan ular memiliki dua ovarium yang tersusun berbaris.
8. Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Manusia (pria) mempunyai dua testis yang dibungkus dengan skrotum.
Pada mamalia,
testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan tubulus spermatikus
dan terletak di dalam skrotum. Ini sesuai dengan fakta bahwa proses spermatogenesis pada mamalia akan lebih efisien dengan suhu lebih rendah dari suhu tubuh (< 37 °C).
Pada tubulus spermatikus terdapat otot kremaster yang apabila berkontraksi akan mengangkat testis mendekat ke tubuh. Bila suhu testis akan diturunkan, otot kremaster akan berelaksasi dan testis akan menjauhi tubuh. Fenomena ini dikenal dengan refleks kremaster.
Hewan selain mamalia tidak memiliki testis di luar. Burung, yang mempunyai suhu tubuh yang tinggi, memiliki testis di dalam tubuhnya. Menurut teori para ahli, mereka menggunakan kantong udaranya untuk menjaga suhu optimal testis, namun pada penelitian berikutnya disebutkan bahwa testis burung berfungsi baik pada suhu tubuh.
Selama masa pubertas, testis berkembang untuk memulai spermatogenesis. Ukuran testis bergantung pada produksi sperma (banyaknya spermatogenesis), cairan intersisial, dan produksi cairan dari sel Sertoli.
Pada umumnya, kedua testis tidak sama besar. Dapat saja salh satu terletak lebih rendah dari yang lainnya. Hal ini diakibatkan perbedaan struktur anatomis pembuluh darah pada testis kiri dan kanan.
Pada tubulus spermatikus terdapat otot kremaster yang apabila berkontraksi akan mengangkat testis mendekat ke tubuh. Bila suhu testis akan diturunkan, otot kremaster akan berelaksasi dan testis akan menjauhi tubuh. Fenomena ini dikenal dengan refleks kremaster.
Hewan selain mamalia tidak memiliki testis di luar. Burung, yang mempunyai suhu tubuh yang tinggi, memiliki testis di dalam tubuhnya. Menurut teori para ahli, mereka menggunakan kantong udaranya untuk menjaga suhu optimal testis, namun pada penelitian berikutnya disebutkan bahwa testis burung berfungsi baik pada suhu tubuh.
Selama masa pubertas, testis berkembang untuk memulai spermatogenesis. Ukuran testis bergantung pada produksi sperma (banyaknya spermatogenesis), cairan intersisial, dan produksi cairan dari sel Sertoli.
Pada umumnya, kedua testis tidak sama besar. Dapat saja salh satu terletak lebih rendah dari yang lainnya. Hal ini diakibatkan perbedaan struktur anatomis pembuluh darah pada testis kiri dan kanan.
Mksih infonya,, sry we copas buat makalah
BalasHapusoce gk papa kog
BalasHapusolle dimmah kakeh nagk jiah cong
BalasHapusfrom argum comunity
irsyad redoks